English English Bahasa Indonesia Indonesia
7 June 2023
Round Table Discussion 2023 “Program Studi Doktoral di Asia”
7 June 2023

Round Table Discussion 2023 membahas tentang studi doktoral di Asia. Acara yang diprakarsai oleh STTB ini, dilakukan via zoom dengan narasumber yang berasal dari Sekolah Tinggi Teologi Bandung, Trinity Evangelical Divinity School, The Association of Theological Schools USA, Overseas Council dan AGST Alliance. Sedangkan peserta diskusi berasal dari berbagai institusi pendidikan Kristen baik yang berada di dalam maupun di luar negri. Diskusi yang diadakan pada 27 Mei 2023 ini, dibagi kedalam 2 sesi .

Sesi pertama membicarakan mengenai program doktor dalam Pendidikan Kristen. Setiap pembicara membahas mengenai pengalaman dan mengutarakan pendapat mereka mengenai pentingnya program doktor dalam pendidikan kristen di Asia. Dr. Sutrisna (STTB), Dr Joanna (OC) dan Dr. Rosalind (AGST Alliance), membahas mengenai urgensi, kesempatan dan tantangan dari program doktoral untuk pendidikan Kristen di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah menemukan ciri khas dari pendidikan di Asia, karena disadari bahwa banyak orang masih memandang pendidikan di dunia barat sebagai pilihan pertama, oleh karena itu kurikulum yang kontekstual menjadi sangat penting. Selain itu faktor bahasa dan biaya juga menjadi tantangan tersendiri.

Dr.Donald Guthrie (TEDS) dan Dr.James Moore (ATS), berbagi secara teknis mengenai apa saja yang dibutuhkan, tantangan dan tujuan dalam mengadakan program doktor pendidikan Kristen secara umum.

Sesi kedua membicarakan mengenai pentingnya Community Learning dalam program doktoral, Dr. Sarinah, membahas tentang konsep hospitality dalam pendidikan Kristen sebagai dasar yang penting untuk mendirikan community learning. Dr. Joanna dan Dr. Ahyuwani, membahas tentang pengalaman praktis mereka dalam membentuk sebuah komunitas belajar. Ketiga nara sumber menyadari bahwa banyak mahasiswa doktoral yang gagal dalam studinya karena lingkungan belajar yang tidak sehat atau karena tidak adanya komunitas belajar sama sekali.