Indonesian Care mempercayakan Sekolah Tinggi Teologi Bandung sebagai penyelenggara UMC 2023, berkolaborasi dengan Indonesian Care (IC), Yayasan Misi Parousia (YMP), dan Compassion Indonesia.
Urban Mission Consultation (UMC) merupakan sebuah forum bagi para pemimpin gereja, lembaga pelayanan, dan dunia kerja untuk menangkap visi, mengembangkan strategi, serta membangun jejaring kolaborasi secara holistik dan terintegrasi untuk misi perkotaan. UMC pertama pada tahun 2021 diprakarsai oleh Indonesia Care, sebuah lembaga yang memobilisasi dan berkolaborasi dengan berbagai gereja dan lembaga dalam mengatasi problem kemiskinan perkotaan di Indonesia Berlandaskan pada visi-misi yang selaras dengan STTB, yang memiliki visi untuk membentuk pastor-scholar yang transformatif dalam konteks pelayanan urban, maka Indonesian Care mempercayakan STTB sebagai penyelenggara UMC 2023, berkolaborasi dengan Indonesian Care (IC), Yayasan Misi Parousia (YMP), dan Compassion Indonesia.
Puncak Acara UMC 2023 diadakan pada 24-26 Agustus 2023, dengan mengusung tema City On A Hill (Matius 5:14), yang berfokus pada komunitas orang-orang percaya untuk transformasi kota dengan Injil Kristus. UMC 2023 membuka kesempatan bagi para pemimpin gereja dan parachurch, akademisi, kaum profesional, influencers, dan generasi muda untuk berkonsultasi bagi perkembangan misi perkotaan. Berlandaskan pada fokus tersebut, sejak Februari 2023 panitia menyelenggarakan event-event Pra-UMC sebagai persiapan menuju acara puncak pada tanggal 24-26 Agustus 2023.
Peserta dari berbagai gereja dan lembaga di seluruh Indonesia berkumpul menjadi satu kesatuan dalam acara puncak UMC 2023, yang diselenggarakan selama tiga hari di STTB. Acara ini dihadiri lebih dari 300 peserta dan narasumber secara onsite, serta 100 orang yang mengikuti secara online, yang berasal dari Bandung, Jakarta, dan sejumlah kota di Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Sulawesi Utara.
Acara pleno UMC terdiri dari :
1. Eksposisi City on the Hill (Ria Pasaribu-Indonesian Care)
Eksposisi dari Injil Matius 5: 14 – 16 tentang identitas dan peran umat Tuhan sebagai “kota di atas bukit” untuk memancarkan terang yang menuntun orang memuliakan Tuhan karena rahmat-Nya. Identitas umat Tuhan yang mewujudkan ciri-ciri kehidupan dalam Kerajaan Allah sebagai yang dimanifestokan oleh Yesus dalam khotbah di bukit (Mat: 5-7) dengan menghadirkan keadilan dan shalom serta menjadi berkat bagi semua bangsa.
2. Presentasi dan Diskusi dari hasil penelitian Bandung Urban Mapping
(Sutrisna Harjanto – STTB, Uung Tanuwijaya – Legislator, Dedi Sutendi – gereja).
Urban City Mapping sebagai sarana dan metode yang diperlukan untuk melakukan transformasi masyarakat urban secara strategis (tepat sasaran, tepat guna, dan berdampak) bagaimana mempersiapkan, melakukan, dan menindaklanjutinya. Bandung City Mapping sebagai studi kasus bagaimana melakukan city mapping, yang diharapkan dapat direplikasi di kota-kota lain.
3. Vision Casting: City on a Hill for Urban Poor (Esni Naibaho – IC), for Urban Unreached (Michael Densmoor – GRII), for Urban Youth (Astri Sinaga – STT AA), for Urban Influencers (Teddy Hartono – TBN).
Dengan menggambarkan :
- Realitas urban di bidang fokus yang dipresentasikan menggunakan data dan kisah.
- Memberikan kerangka strategi untuk melayani dalam bidang fokus.
- Mengimpartasikan visi (vision-casting) kepada pribadi maupun gereja/lembaga untuk terlibat dan menggerakkan orang lain dalam fokus tersebut.
Dimeriahkan dengan Circle of Passion berupa pameran dan kapita selecta yang diikuti oleh 28 lembaga yang bergerak di 4 bidang pelayanan tersebut (Urban Poor, Unreached, Youth, dan Professionals), seperti Sahabat Anak, Indonesian Care, Bank Sampah Bersinar, Cahaya Muda Indonesia, PARI, Menonite Diakonia Service, PPSKM STT Amanat Agung, Christian Vision, Perkantas, Workplace Institute Nusantara, Transformative Business Network (TBN).
Pada hari kedua diadakan City Consultation, yang menjadi kesempatan untuk para peserta yang berasal dari daerah yang sama berkumpul dan mendiskusikan permasalahan yang terjadi di kota mereka, lalu memikirkan langkah-langkah konkrit dan kolaboratif yang dapat dilakukan bagi masing-masing kota.
Acara ini diakhiri dengan Dedication Service “Love this City through Me, Lord” yang dipimpin oleh Ketua Panitia Pengarah UMC Johan Setiawan dan penandatanganan Urban Mission Manifesto 2023, dipimpin oleh Ria Pasaribu (Founder UMC) diikuti oleh para peserta onsite maupun online, untuk mendeklarasikan Urban Mission Manifesto 2023 yang sudah dirumuskan, sebagai pernyataan kesehatian dan komitmen bersama untuk memuliakan Tuhan melalui keterlibatan seluruh tubuh Kristus dalam pelayanan perkotaan di Indonesia.